Menaker Ida Fauziyah: Pencari Kerja Harus Manfaatkan Kemajuan Teknologi


 Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyarankan ke beberapa pencari pekerjaan untuk manfaatkan servis peletakan tenaga kerja (labor placement) di ranah digital.

Inilah Penjelasan-penjelasan Shio Di Dunia Togel Online

Ia menjelaskan, service itu sudah jadi keperluan untuk warga, terutamanya beberapa pencari pekerjaan dan pemakai tenaga kerja.


Menurutnya, hal itu akan memberi keringanan untuk jobseeker agar bisa cari kerja secara cepat, gampang, pas, dan murah.


Kementerian Ketenagakerjaan dikatakannya sudah memberi banyak service online sekitar informasi lapangan pekerjaan. Diinginkan itu akan mempermudah service ke warga, terutamanya sepanjang wabah Covid-19.


"Ada service ini di depan bisa berimplikasi untuk karyawan untuk memperoleh servis yang Gampang, Cepat, Akuntabel dan Data Terjaga, dan saya yakinkan service ini terus akan disempurnakan," kata Ida, Kamis (17/12/2020).


Semenjak 2018, Ida sampaikan, Kemnaker telah mengeluarkan program e-pengantar kerja yang bisa dijangkau lewat www.e-pengantarkerja.kemnaker.go.id dan bisa didownload lewat play-store.


Pengadaan program itu buat menjawab tuntutan servis pemerintahan secara online yang dipandang lebih efisien. Berdasar hasil riset Indonesian Digital Landscape pada Januari 2018, pemakai internet di Indonesia sudah capai 50 % dari keseluruhan komunitas 265,4 juta jiwa, dengan pemakai internet aktif sekitar 132,7 juta jiwa.


"Semenjak otonomi wilayah diaplikasikan, warga mengharap pada pemerintahan ada satu peraturan servis yang sempurna, mulai servis perizinan, servis ketenagakerjaan, terutamanya servis peletakan kerja," kata Ida.


"Salah satunya contoh servis yang dikerjakan ialah mediatoran kerja yang secara tehnis servis itu dikerjakan oleh petugas pengantar kerja atau petugas antar kerja yang secara eksklusif sudah dilatih dalam peranan antar kerja," ujarnya.


Awalnya, Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dipercayai dapat tingkatkan resapan tenaga kerja, terhitung barisan pengangguran yang tetap makin bertambah di tengah-tengah wabah Covid-19. UU ini dipercayai dapat tingkatkan keproduktifan karyawan Indonesia.


Kepala Tubuh Pengaturan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerangkan, sekarang ini ada seputar 7 juta orang, dimulai dari Aceh sampai Papua yang lagi cari lapangan kerja. Sedang angkatan kerja per tahun seputar 2,9 juta orang.


Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menulis ada 3,5 juta tenaga kerja terserang PHK. Di lain sisi Kadin Indonesia menulis seputar 5 juta orang yang terserang PHK. Karena itu keseluruhan lapangan kerja yang penting dipersiapkan oleh pemerintahan capai 15 juta jiwa.


"Untuk memberi jalan keluar untuk 15 juta pencari kerja ini, karena itu negara harus membuat lapangan kerja. Tetapi mustahil semuanya akan teresap melalui akseptasi PNS (Karyawan Negeri Sipil), BUMN (Tubuh Usaha Punya Negara), TNI atau Polri. Oleh karenanya untuk membuat lapangan kerja itu harus lewat bidang swasta. Instrumen bidang swasta berikut yang diartikan dengan investasi, sebab investasi ini yang bisa membuat lapangan kerja," tutur Bahlil, Jumat (16/10/2020).


Sambungnya, Bahlil memberikan keyakinan ke beberapa pelajar Indonesia jika UU polemis itu ini benar-benar memberikan dukungan dan membuat perlindungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga alumnus perguruan tinggi bukan hanya pilih jadi pegawai atau karyawan, tetapi menjadi pebisnis untuk menolong pemerintahan dalam membuat lapangan kerja.


"Undang-undang ini jamin adek-adek sesudah lulus kuliah jadi pebisnis, dengan keringanan yang ada di undang-undang ini. UMK (Usaha Mikro dan Kecil) perlu NIB (Nomor Induk Usaha). Semua elektronik melalui OSS (Online Single Submission), 3 jam kelar," tegasnya.


Beberapa pencari pekerjaan penuhi satu pabrik di Masaran, Sragen, Jawa tengah. Pabrik itu dijumpai tengah buka peluang kerja di tengah-tengah wabah Covid-19.


Postingan populer dari blog ini

Numerous early Christian martyrs were named Valentine.

Innovative tasks are actually important for a business to obtain off the ground. However as the business expands, those extremely tasks end up being the issue.

The River of Protest